foto: google image |
Putrapayaman - Batik Sendang merupakan jenis batik yang dikerjakan dan dibuat oleh masyarakat Desa Sendangagung dengan cara tradisional yang dilukis dengan menggunakan medium malam (lilin), canting, kain dan zat pewarna. Motif Batik Sendang dibuat dengan beragam goresan gambar dianggap sebagai sebuah seni budaya warisan leluhur yang diwariskan secara turu-temurun. Diperkirakan berawal dari generasi pada masa Dewi Tilarsih istri dari Raden Noer Rochmat (dikenal sebagai Sunan Sendang sekitar abad ke 15). Dewi Tilarsih dianggap sebagai pelopor atau tokoh pertama kali yang membawa tradisi batik dari wilayah asalnya.
Batik Sendang yang merupakan warisan para leluhur sebagian besar masih eksis dan dipertahankan oleh para perajin batik saat ini. Dahulu, mengerjakan batik hanya merupakan kegiatan utama para perempuan Desa Sendangagung yang diturunkan dari generasi ke generasi. Akan tetapi pada saat ini keberadaan Batik Sendang bukan lagi menjadi pekerjaan para perempuan semata, melainkan jugadiminati para laki-laki, sehingga bisa dikatakan tidak ada batasan jenis kelamin untuk mempelajari Batik Sendang.
Batik Sendang memiliki karakteristik khas dari jenis batik manapun. Untaian gambar Batik Sendang dikenal masyarakat Desa sendangagung memiliki detail yang rumit dan kecil, sehingga seorang perajin batik dituntut harus memiliki kesabaran, ketelatenan, keuletan, ketangkasan tangan, kesadaran dan kestabilan emosi yang tinggi.
Secara umum tehnik mengerjakan Batik Sendang masih bersifat tradisional. Canting masih tetap digunakan sebagai alat dalam melukiskan malam (lilin) di atas kain . Untaian gambar yang tampak juga masih bernuansa alam lingkungan yang syarat makna hidup dan filosofi-filosofi tertentu. Diantara ornamen lingkungan tersebut yang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Desa Sendangagung sebagai ornamen utama adalah jenis flora dan fauna. Beragam motif gambar dengan nuansa tumbuh-tumbuhan, dedaunan, bunga, buah-buahan, dan kumbang masih menjadi ragam motif yang mendominasi.
Batik Sendang yang merupakan warisan para leluhur sebagian besar masih eksis dan dipertahankan oleh para perajin batik saat ini. Dahulu, mengerjakan batik hanya merupakan kegiatan utama para perempuan Desa Sendangagung yang diturunkan dari generasi ke generasi. Akan tetapi pada saat ini keberadaan Batik Sendang bukan lagi menjadi pekerjaan para perempuan semata, melainkan jugadiminati para laki-laki, sehingga bisa dikatakan tidak ada batasan jenis kelamin untuk mempelajari Batik Sendang.
Batik Sendang memiliki karakteristik khas dari jenis batik manapun. Untaian gambar Batik Sendang dikenal masyarakat Desa sendangagung memiliki detail yang rumit dan kecil, sehingga seorang perajin batik dituntut harus memiliki kesabaran, ketelatenan, keuletan, ketangkasan tangan, kesadaran dan kestabilan emosi yang tinggi.
Secara umum tehnik mengerjakan Batik Sendang masih bersifat tradisional. Canting masih tetap digunakan sebagai alat dalam melukiskan malam (lilin) di atas kain . Untaian gambar yang tampak juga masih bernuansa alam lingkungan yang syarat makna hidup dan filosofi-filosofi tertentu. Diantara ornamen lingkungan tersebut yang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Desa Sendangagung sebagai ornamen utama adalah jenis flora dan fauna. Beragam motif gambar dengan nuansa tumbuh-tumbuhan, dedaunan, bunga, buah-buahan, dan kumbang masih menjadi ragam motif yang mendominasi.
beberapa contoh batik sendangagung:
Aneka ragam jenis Batik Sendang dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Batik Sendang Tradisional dan Batik Sendang Moderen. Batik Sendang Tradisional dianggap memiliki makna dan nilai filosofi tertentu serta signifikan memiliki dampak pemakain atau penggunaan. Sedangkan Batik Sendang Moderen merupakan ragam jenis batik yang hanya memiliki nilai guna sebagai citraan gaya hidup moderen. Kedua golongan di atas (tradisional atau moderen) dipersepsikan secara positif oleh masyarakat Desa Sendangagung yang beranggapan bahwa dengan memakai Batik Sendang identitas kedaerahan, prestise sosial, harga diri, martabat, kepribadian, kewibawaan, dan gaya hidup dapat tersiratkan. Sehingga, konsumen Batik Sendang menjadi bangga bila mengenakan Batik Sendang di depan publik.
Batik Tulis Sendangagungagung merupakan karya seni original yang
bernilai tinggi. Dikerjakan oleh tenaga terampil dengan desain pilihan
yang masih asli dengan unsure budaya local.
Dahulu corak atau kreasi ukiran batik yang khas seperti daun-daunan,
karena di desa sedang lamongan adalah daerah pegunungan yang asri banyak
jenis pohon dan menjadi daya tarik seniman batik sebagai corak khas
Batik Sendangagung ini. Dimana cetusan dari nama batik sendangagung
berasal dari Kata Sunan Sendang. Bilau merupakan ulama/wali yang
menyebarkan islam di pantura jawa dengan Raden Qosim (Sunan Drajat)
khusnya lamongan.warisan budaya Batik ini masih dilestarikan di Desa
Sendangagung. Dimana banyak sekali pengrajin Batik ini dengan alat
pembatik tulis. Dan menjadi salah sentra industri khas kota lamongan.
Dengan diresmikanya Batik Sebagai Budaya asli Indonesia, batik
Sendangagung Lamongan semakin eksis untuk memproduksi karya seniman
batik yang masih asli.
Di Desa Desa Sendangagungagung Lamongan terdapat ratusan pengrajin batik
Sendangagung. Kekuatan dan keunggulan desain tekstil tradisional
teletak pada nilai simbolik atau nilai ritual. Para perancang motif dan
pembatik menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan cara simbolik,
termasuk kostumnya dengan desain tekstil. Simbol itu terekspresikan
lewat bentuk, motif dan warna, dan ternyata memiliki nilai estetika yang
tinggi. Disana ada goresan hati, sketsa jiwa dan warnawarni kehidupan.
Motif dan corak batik hakekatnya dapat menjadi sebuah cermin jiwa
perancang dan pemakainya.
Watak artistik ini mendorong penciptaan tekstil lebih mengutamakan unsur
ragam hiasan dari pada fungsi awalnya sebagai pelindung badan. Kain
polos dianggap belum sempurna sebagai bahan sandang karena tidak
menyampaikan pesan artistik Pada hari-hari besar, resepsi-resepsi,
hari-hari istimewa orang cenderung mengubah penampilannya dengan memakai
busana dengan desain tertentu. Dengan penampilan pakaian yang berbeda
itu, martabat orang akan terangkat sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
sedang berkembang. Gejala sosial ini ditangkap perancang grafis batik
dan bordir Sendangagung Lamongan dengan mencari kreasi dan inovasi baru
baik segi pemasaran dan coraknya.
Dikutip dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment